Kamis, 13 Oktober 2011

Seorang jamaah haji penderita stroke asal Kabupaten Langkat, Sumatera Utara Ainun Hasim Binti Hasim (78) tergabung di Kelompok Terbang 11 Embarkasi Medan tetap bersemangat tinggi berangkat menunaikan ibadah haji ke Mekkah.  Kendati tangan kanannya mengalami stroke atau tidak lagi bisa digerakkan, namun keinginannya untuk berangkat haji tetap tinggi.

Penyakit stroke dideritanya sudah hampir satu tahun lebih dan sudah berobat ke beberapa tempat, yakni RSP Adam Malik Medan, pengobatan alternatif, ahli syaraf dan lainnya.

Semoga dengan keberangkatan ke tanah suci tahun ini penyakit tersebut bisa sembuh.  Amin

12.722 jamaah sudah berada di Mekah


Sebanyak 12.722 jamaah calon haji Indonesia dari 32 kelompok terbang saat ini sudah masuk ke Mekah setelah sebelumnya mereka berada di Madinah selama sembilan hari untuk menjalankan Arbain.  Jumlah
jamaah yang akan masuk ke Mekah akan terus meningkat sampai dengan nanti menjelang puncak haji.  Mereka  mulai berdatangan masuk ke Mekah dari Madinah secara bergelombang menggunakan bis.

Semoga para calon jamaah haji yang sedang melakukan ibadah haji selalu diberi kekuatan dan kesehatan.  Amin

Kamis, 06 Oktober 2011

Naik haji, jangan lupa jaket tebal

travel umroh murah jakarta



Jambi (ANTARA News) - Calon Haji Provinsi Jambi diminta membawa jaket atau baju tebal menghadapi musim dingin di Arab Saudi yang diprediksi terjadi pada Musim Haji 2011.

Kabid Haji Kanwil Kementrian Agama Provinsi Jambi Herman mengatakan, pada Musim Haji 2011 diprediksi terjadi musim dingin, untuk itu calon haji disarankan mempersiapkan diri.

Selanjutnya, kondisi cuaca di daerah saat ini juga dihadapkan musim kemarau dan tebalnya kabut asap, untuk itu calon haji juga dapat menjaga kondisi kesehatan akibat dampak yang ditimbulkan.

Sebagian besar calon haji berusia lanjut rentan akan cuaca buruk, untuk itu disarankan tetap menjaga kondisi kesehatannya.

Selama berada di kampung halaman, para calon haji disarankan mengurangi kegiatan di luar rumah agar terhindar dari penyakit yang menyebabkan batalnya keberangkatan ke Tanah Suci.
(M037)
http://infohaji.antaranews.com/berita/1315885636/naik-haji-jangan-lupa-jaket-tebal

61 kloter telah diberangkatkan ke tanah suci


Kamis, 06 Oktober 2011

Jakarta (ANTARA News) - Hingga hari keempat pemberangkatan jemaah haji reguler pada Kamis (6/10) tercatat sebanyak 61 kelompok terbang (Kloter) atau sebanyak 24.411 orang.

Jumlah sebanyak itu termasuk yang diberangkatkan pada hari Kamis sebanyak 12 Kloter atau 5.235 orang, kata H. Ahmad Djunaedi, panitia Penyelenggara Ibadah Haji Tingkat Pusat tahun 1432 H/2011 M.

Proses penerimaan dan pelayanan jemaah haji di Bandara King Abdul Aziz Jeddah di dalam gate dan luar gate berjalan lancar. Berdasarkan hasil pemantauan, distribusi katering jemaah haji yang tiba di Bandara Jeddah berjalan lancar, katanya.

Sementara keberangkatan jemaah haji menuju Madinah pada 5 Oktober 2011 sampai Pukul 20.00 WAS sebanyak 29 Kloter dengan jumlah jemaah sebanyak 10.742 orang. Tercatat 17 orang berobat ke Balai Pengobatan Haji Indonesia.

Saat ini suhu di Jeddah 28 derajat Celcius, kelembaban udara 70 persen dan kecepatan angin 10 km per jam, ia menjelaskan. (ANT)

http://infohaji.antaranews.com/berita/1317887166/61-kloter-telah-diberangkatkan-ke-tanah-suci

Rabu, 05 Oktober 2011

Jamaah Risti Diprioritaskan Tinggal di Lantai Bawah Pemondokan




MAKKAH - Sepekan lagi calon jamaah haji Indonesia akan memasuki Makkah. Persiapan pemondokan di kota ini sudah mencapai 97 persen.

"Kalau kemarin saya bilang sudah 95 persen, kini saya katakan persiapan sudah 97 persen," kata Kepala Daker Makkah, Arsyad Hidayat, saat melakukan kunjungan ke pemondokan 303 di kawasan Ja'fariyah, Makkah, Selasa (4/10/2011).

Setiap pemondokan atau maktab terdapat 2.800 jamaah. Jadi nanti akan terdapat 70 maktab di Makkah. Yang paling dekat terdapat di Mispalah sekitar 600 meter dari masjidil haram. Sedangkan jamaah yang pemondokannya berada 2,5 meter akan mendapatkan transportasi ke masjidil haram.

Dalam penempatan pemondokan, pihaknya tidak memprioritaskan jamaah risti lebih dekat ke masjidil haram. Karena, penempatan jamaah sudah ditentukan melalui qur'ah atau pengundian. Meski begitu, dia mengaku tetap memprioritaskan jamaah risti dengan menempatkannya di kamar yang paling bawah. Setiap pemondokan rata-rata memiliki 10 lantai gedung.

Dia juga mengatakan, satu kloter belum tentu terdapat dalam satu gedung yang sama. Biasanya, satu gedung terdapat dua kloter. Bisa jadi, beberapa kelompok berada di gedung yang lain. Jadi jika tidak dicukup, kelompok lain yang berjumlah rata-rata 45 orang yang dipisah.

Mengenai antisipasi jamaah tersasar, Arsyad mengatakan daker Makkah akan mengeluarkan surat edaran kepada kepala kloter masing-masing. Biasanya kan setibanya di pemondokan Makkah, mereka terlalu bersemangat dalam melakukan ibadah di masjidil haram.

"Kami akan meminta kepada pimpinan kloter agar jamaahnya jangan pergi sendirian. Kemudian juga agar membimbing jamaah untuk mengingat ciri-ciri tempat pemondokan mereka masing-masing," tutupnya.
(ful)

Syukri Rahmatullah

Jumat, 30 September 2011

Inilah Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji Kloter I


detail berita
Jeddah - Hari ini merupakan hari terakhir jemaah haji kloter pertama menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah. Karena, besok seluruh jemaah haji kloter pertama bakal masuk asrama di embarkasi masing-masing untuk bersiap terbang ke Arab Saudi.

Rencananya keberangkatan jamaah haji akan dimulai pada tanggal 2 Oktober mulai pukul 07.00 WIB pagi. Berdasarkan data yang diterima wartawan, sebanyak 12 embarkasi akan diberangkat pada kloter pertama.

Ke-12 embarkasi yang akan diberangkatkan tersebut berasal dari Jambi 450 jamaah, Sumatera Barat 360 jamaah, Jawa Barat 450 jamaah, Sumatera Utara 455 jamaah, Jawa Timur 450 jamaah, Sumatera Selatan 360 jamaah, Jawa Tengah gelombang I 375 jamaah, Sulawesi Selatan 360 jamaah, Kalimantan Timur 325 jamaah, Gorontalo 360 jamaah, DKI Jakarta 455 jamaah, Aceh 325 jamaah, Jawa Tengah gelombang II 375 jemaah, dan Jawa Tengah gelombang III 375 jamaah.

Keberangkatan pertama pada tanggal 2 Oktober berasal dari embarkasi Jambi. Embarkasi ini berangkat pada pukul 07.00 dengan nomor penerbangan SV-5709 dan tiba di Madinah pada pukul 11.50 waktu Madinah. Sekedar diketahui waktu Arab Saudi empat jam lebih lambat dari waktu Jakarta. Penerbangan ke Arab Saudi berlangsung rata-rata 8 jam.

Berikut jadwal penerbangan embarkasi pertama pada tanggal 2 Oktober mendatang:

1. Jambi berangkat pukul 07.00 dengan nomor penerbangan Saudi Airlines SV-5709 dan tiba di Madinah pada pukul 11.50 waktu madinah. Jumlah jamaah 450 orang.

2. Sumbar berangkat pukul 07.01 dengan nomor penerbangan Garuda GA 3500 dan tiba di Jeddah pada pukul 12.16 waktu Jeddah. Jumlah jamaah 360 jamaah.

3. Jabar berangkat pukul 08.25 dengan nomor penerbangan Saudi Airlines SV 5705 dan tiba di Madinah pada pukul 13.30 waktu Madinah. Jumlah jamaah 450 jamaah.

4. Sumut berangkat pukul 10.00 dengan nomor penerbangan Garuda GA 3101 dan tiba di Jeddah pada pukul 14.15 waktu Jeddah. Jumlah jamaah 455 jamaah.

5. Jatim berangkat pukul 08.25 dengan nomor penerbangan Saudi Airlines SV 5707 dan tiba di Madinah pada pukul 14.50 waktu Madinah. Jumlah jamaah 450 jamaah.

6. Sumsel berangkat pukul 11.00 dengan nomor penerbangan Garuda GA 7701 dan tiba di Jeddah pada pukul 16.15 waktu Jeddah. Jumlah jamaah 360 jamaah.

7. Jateng berangkat pukul 08.00 dengan nomor penerbangan Garuda GA 6001 dan tiba di Jeddah pada pukul 16.30 waktu Jeddah. Jumlah jamaah 375 jamaah.

8. Sulsel berangkat pukul 09.00 dengan nomor penerbangan Garuda GA 1200 dan tiba di Jeddah pada pukul 17.00 waktu Jeddah. Jumlah jamaah 360 jamaah.

9. Kaltim berangkat pukul 10.00 dengan nomor penerbangan Garuda GA 4101 dan tiba di Jeddah pada pukul 17.30 waktu Jeddah. Jumlah jamaah 325 jamaah.

10. Gorontalo berangkat pukul 10.00 dengan nomor penerbangan Garuda GA 1101 dan tiba di Jeddah pada pukul 18.00 waktu Jeddah. Jumlah jamaah 360 jamaah.

11. DKI berangkat pukul 03.00 dengan nomor penerbangan Garuda GA 7101 dan tiba di Madinah pada pukul 18.30 waktu Jeddah. Jumlah jamaah 455 jamaah.

12. Jateng berangkat pukul 11.00 dengan nomor penerbangan Garuda GA 6101 dan tiba di Jeddah pada pukul 19.15 waktu Jeddah. Jumlah jamaah 375 jamaah.

13. Aceh berangkat pukul 16.00 dengan nomor penerbangan Garuda GA 2101 dan tiba di Jeddah pada pukul 20.05 waktu Jeddah. Jumlah jamaah 325 jamaah.

14. Jateng berangkat pukul 22.15 dengan nomor penerbangan Garuda GA 6201 dan tiba di Jeddah pada pukul 22.15 waktu Jeddah. Jumlah jamaah 375 jamaah.
(fer)
Syukri Rahmatullah - Okezone

Travel Haji dan Umroh: Kloter I Embarkasi Surabaya Berangkat 2 Oktober

Travel Haji dan Umroh: Kloter I Embarkasi Surabaya Berangkat 2 Oktober

Kloter I Embarkasi Surabaya Berangkat 2 Oktober

SURABAYA- Sebanyak 455 petugas Haji siap bekerja selama pelaksanaan ibadah haji. Jumlah tersebut disiapkan oleh Embarkasi Surabaya untuk melayani 40.667 Jamaah Calon Haji (JCH). Pembagiannya masing-masing kelompok terbang (Kloter) ada lima petugas haji.

Menurut Kasi Perjalanan dan Sarana Haji Kanwil Kemenag Jatim, Hikmah Rahman, lima petugas haji itu adalah seorang dari Tim Pembimbing/Petugas Haji Indonesia (TPHI), satu orang dari Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), dan tiga dari Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).

"Para petugas ini ada di masing-masing pesawat," kata Hikmah kepada okezone yang ditemui di kantor Sistem Komputer Haji Terpadu (Siskohat), Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya, Jumat (30/9/2011).

Perinciannya, untuk Jawa Timur ada 386 petugas haji dengan 34.422 JCH, Nusa Tenggara Barat (NTB) ada 50 petugas dengan 4.754 JCH, Nusa Tenggara Timur (NTT) ada tujuh petugas dengan 751 JCH, dan Bali tujuh petugas dengan 740 JCH.

"Total di Embarkasi Surabaya ini ada 41.122 orang," jelasnya.

Sementara itu Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, sudah terlihat sibuk untuk persiapan JCH yang akan transit sementara. Bahkan, sekretariat asrama haji ini harus buka selama 24 Jam non-stop.

Selain kesekretarian, sejumlah persiapan asrama juga dilakukan. Rencananya, JCH dari gelombang 1 kloter 1 akan tiba di asrama haji Surabaya pada 1 Oktober 2011 pukul 07.00 Wib dan esoknya pada pukul 08.25 Wib akan terbang menuju Madinah dengan nomor penerbangan SV 5707.

Jamaah yang tergabung dalam Kloter 1 berasal dari Kabupaten Bangkalan sebanyak 163 JCH dan Kota Surabaya sebanyak 282. Total 455 JCH ditambah lima petugas haji. (kem) 

Nurul Arifin

Jamaah Haji Sejumlah Negara Telah Tiba di Madinah


MADINAH - Situasi Masjid Nabawi Madinah semakin ramai menjelang salat Jumat. Hal ini semakin semarak ditambah dengan kedatangan jamaah haji dari sejumlah negara.


Dari pantauan di Masjid Nabawi, sedikitnya ada empat negara yang sudah mulai memberangkatkan kelompok jamaahnya ke Arab Saudi. Mereka itu berasal dari Turki, India, Malaysia, dan Thailand. Beberapa hari sebelumnya, Afrika Selatan menjadi negara pertama yang memberangkatkan jamaahnya ke Madinah, Arab Saudi.

Kelompok jamaah dari berbagai negara itu mengenakan tanda khusus saat melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi. Jamaah dari Thailand mengenakan rompi biru. Rombongan haji asal Malaysia tali kartu identitas berwarna merah berlambang bendera Malaysia. Sedangkan rombongan jamaah dari Turki memakai seragam berwarna.

Jamaah dari Malaysia, Syukur (30), mengatakan bahwa rombongan jamaah haji dari Malaysia mendarat di Bandara Amir Muhammad pada Kamis 29 september waktu setempat. Ia dan rombongannya menginap beberapa puluhan meter di hotel sekitar Masjid Nabawi.

"Jumlah jamaah kami nantinya mencapai 28.000 saja," ujar Syukur.

Jemaah haji Indonesia rencananya akan diberangkatkan pada 2 Oktober 2001. Kepala Daerah Kerja Madinah Akhmad Jauhari mengatakan untuk kloter pertama tanggal 2 Oktober yang mendarat di Madinah itu ada 4 kloter. Kloter yang mendarat di Jeddah pun, nantinya akan menuju Madinah karena merupakan rombongan jamaah gelombang I. Adapun kloter pertama yang mendarat di Madinah itu, berasal dari embarkasi Batam, Jabar, Surabaya dan Jakarta Garuda (DKI, Banten dan Lampung).

"Kedatangan pesawat belum bisa dipastikan. Karena biasanya ada delay. Ketika terjadi delay penerbangan satu kali, maka itu akan berimbas pada penerbangan berikutnya. Tapi kami siap melayani jamaah kapanpun," papar Akhmad Jauhari. (ahm)

Syukri Rahmatullah

http://haji.okezone.com/read/2011/09/30/398/509105/jamaah-haji-sejumlah-negara-telah-tiba-di-madinah

Rabu, 28 September 2011

Pemerintah Persingkat Jarak Pemondokan Haji 2011

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG – Calon jamaah haji Indonesia tahun ini boleh sedikit lega karena pemerintah telah mempersingkat jarak pemondokan haji dengan jarak terjauh dari Masjidil Haram hanya 2.500 meter.

"Dibandingkan tahun lalu, dari segi pemondokan pada 2011 jauh lebih baik, karena jarak paling jauh hanya 2.500 meter dari Masjidil Haram. Sedangkan pada 2010 jarak terjauh mencapai 4.000 meter," kata Direktur Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama, Zainal Abidin Sufi, Kamis (15/9).

Menurut Zainal, dengan adanya pemendekan jarak sejauh 1.500 meter tersebut, jamaah dapat lebih mudah mengakses Masjidil Haram karena jaraknya lebih pendek. Namun bagi jamaah yang pemondokannya berada di wilayah Mabakhin tetap disediakan fasilitas bus untuk menuju Masjidil Haram karena harus melewati terowongan.

Sedangkan untuk pemondokan di luar wilayah Mabakhin yang jaraknya kurang dari 2.000 meter tidak disediakan fasilitas transportasi karena dapat diakses dengan berjalan kaki. "Sementara bagi jamaah yang lokasi pemondokan dengan jarak di atas 2.000 meter, pemerintah tetap menyediakan transportasi namun jumlahnya hanya tujuh persen dari total seluruh jamaah," jelas Zainal.

Di sisi lain, pemerintah juga mensubsidi biaya penyelengaraan ibadah haji (BPIH) tahun 2011 senilai Rp 1,32 juta atau setara dengan 550 real Saudi per jamaah yang digunakan untuk menutupi kelebihan pembayaran tempat penginapan. Karena biaya sewa tempat penginapan di Makkah rata-rata per jamaah mencapai 3.700 real Saudi, sedangkan plafon yang ditetapkan 3.150 real, maka pemerintah mensubsidi kelebihan biaya tersebut per jamaah senilai 550 real.

Zainal menyebutkan, total jamaah yang disubsidi berjumlah 201.000 orang. "Konsekuensi dari hal itu pada tahun ini tidak ada pengembalian sisa uang kepada jamaah sebagaimana tahun 2010 lalu," kata dia.

Dengan tidak adanya pengembalian diharapkan tidak akan menimbulkan pertanyaan di antara sesama jamaah yang bisa menjadi masalah.

Redaktur: cr01
Sumber: Antara

Pemerintah dekatkan pemondokan dengan Masjidil Haram






Selasa, 27 September 2011 22:54 WIB | 1032 Views
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berupaya mendekatkan jarak antara pemondokan dengan Masjidil Haram di Mekkah, agar jamaah calon haji Indonesia tidak berjalan kaki terlalu jauh.

"Secara signifikan pemerintah terus berupaya mendekatkan pemondokan dengan Masjidil Haram," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Cepi Supriatna saat memberikan pembekalan dan pelepasan Petugas Pelayanan Ibadah Haji (PPIH) daerah kerja Mekkah di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, tahun 2008 jarak terjauh pemondokan menuju Masjidil Haram 13 kilometer, tahun 2009 sejauh tujuh kilometer, tahun 2010 sejauh empat kilometer dan tahun 2011 sejauh 2,5 kilometer.

Sementara di Madinah, katanya menambahkan, pemerintah juga terus berupaya mendekatkan lokasi pemondokan dengan Masjid Nabawi.

Pada tahun 2009 misalnya jumlah calon jamaah haji yang ada di ring satu 63 persen, tahun 2010 sebanyak 94 persen dan tahun 2011 sebesar 100 persen dengan jarak terjauh 500 meter.

"Langkah pendekatan pemondokan dengan lokasi ibadah itu memang ditujukan untuk memberi kenyamanan calon jamaah," kata Cepi.

Sementara untuk makanan, dia mengatakan, untuk di Madinah tahun ini masih menggunakan kotak dan tidak prasmanan.

Sedangkan di Arafah-Mina makanan yang digunakan dengan cara prasmanan.

Dia mengakui ada plus minus jika menggunakan kotak dan prasmanan.

Kalau menggunakan kotak potensi makanan menjadi basi sangat besar tapi keuntungannya porsi yang ditetapkan tidak berlebihm

Jika menggunakan prasmanan kemungkinan makanan basi kecil tapi seringkali jamaah mengambil makanan semaunya.

"Banyak calon jamaah haji yang mengambil lauk banyak tapi tidak dihabiskan kalau dengan cara prasmanan. Ini tentunya akan mengurangi jatah untuk rekan-rekan yang lain," katanya.

Oleh sebab itu, dia mengimbau agar calon jamaah jika mengambil lauk agar secukupnya saja.
(T.A025/Z002)

Editor: Ruslan Burhani

Senin, 26 September 2011

1.614 Calon Haji Berangkat dalam Lima Kloter




BENGKULU, KOMPAS.com — Sebanyak 1.614 calon haji asal Provinsi Bengkulu akan berangkat dalam lima kelompok terbang untuk melaksanakan ibadah haji pada 2011.

"Sebanyak 1.614 calon haji daerah ini ditambah Tim Petugas Haji Daerah (TPHD) akan berangkat dalam lima kloter," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Bengkulu Taufiqurrahman, Minggu (28/8/2011).

Jadwal keberangkatan untuk masuk ke asrama Padang, Sumatera Barat, pada 1 Oktober 2011. Mereka tergabung dalam kloter 2, 3, 4, 5, dan 6. Khusus untuk kloter 6 akan bergabung dengan calon haji dari Sumatera Barat.

Pada keberangkatan haji nanti terdapat lima kabupaten di Provinsi Bengkulu yang berangkat menuju embarkasi Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat, dengan menggunakan pesawat udara, yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Seluma, dan Kaur, sedangkan yang menggunakan bus, yakni Kabupaten Mukomuko, Kepahiang, Lebong, dan Rejang Lebong.

Ia mengatakan, dua calon haji dipastikan batal berangkat disebabkan meninggal dunia karena sakit, masing-masing dari Kabupaten Kaur dan Mukomuko.

"Khusus calon haji asal Kota Bengkulu yang telah melapor dan memastikan tidak melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) sekitar 15 orang. Mereka sengaja menunda keberangkatan pada 2012 karena berbagai alasan," kata Kepala Kantor Kemenag Kota Bengkulu Zainal Abidin.

Ia menjelaskan, karena 15 orang tidak melunasi BPIH hingga 26 Agustus 2011, kursi mereka akan diganti dengan nomor antrean di bawahnya. Mereka yang termasuk calon haji susulan diminta untuk melunasi BPIH pada 6-9 September 2011.

Kuota haji 2011 untuk Provinsi Bengkulu sama dengan 2010, yakni Kota Bengkulu sebanyak 305 orang, Kabupaten Bengkulu Utara 288 orang, Bengkulu Selatan 127 orang, Rejang Lebong 230 orang, Mukomuko 175 orang, Seluma 169 orang, Kaur 106 orang, Kepahiang 108 orang, dan Lebong 91 orang